Selasa, 27 September 2016

Macam-macam metode software engineering



1.MODEL SPIRAL
             Model spiral terdiri dari iteratif prototype dengan kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensila linier. Model spiral dibagi menjadi beberapa kerangka aktifitas, yang juga disebut task region.
  • Customer communication - dibutuhkan untuk menetapkan komunikasi efektif antara developer dan customer.
  • Planning - dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber, garis waktu dan informasi lain yang berhubungan dengan proyek.
  • Risk analysis - dibutuhkan untuk menilai manajemen resiko dan resiko teknik.
  • Engineering - dibutuhkan untuk membuat satu atau lebih representasi dari aplikasi.
  • Construction and release - dibutuhkan untuk membuat, menguji, menginstall dan menyediakan support bagi user(misalnya dokumentasi dan training).
  • Customer evaluation - dibutuhkan untuk memperoleh feedback (umpan balik) customer berdasarkan evaluasi software yang dibuat selama tahap rekayasa dan implementasi selama tahap instalasi.
nah untuk lebih jelasnya bisa melihat gambar dibawah ini:


2.MODEL SPIRAL WINWIN
          Model winwin mendefinisikan kumpulan aktifitas disekitar siklus. Aktifitas yang dilakukan. Dalam wiwin spiral model yang merupakan ekstensi dari spiral model, tim pengembang dan pelanggan akan melakukan diskusi dan negosiasi terhadap requidment-nya. Disebut winwin karena merupakan situasi kemenangan antara tim pengembang dan pelanggan. Yang membedakan antara winwin spiral model dan spiral model adalah setelah selesai mendapatkan feedback dari pelanggan, tim pengembang aplikasi dan pelanggan akan kembali melakukan negosiasi untuk perkembangan aplikasi tsb.
coba perhatikan gambar dibawah :

  1. Identifikasi sistem atau subsistem
  2. Tujuan dari stakeholder(semua orang yang terlibat dalam aktifitas ini)
  3. Negosiasi diantara stakeholder
3.MODEL PENGEMBANGAN BERSAMA
          Model Proses bersamaan dapat diwakili bagan sebagai serangkaian kegiatan teknis utama, tugas, dan negara-negara yang terkait. Hal ini menghasilkan analisis acara koreksi model yang akan memicu aktivitas analisis dari negarayang dilakukan ke negara perubahan menunggu. Model Proses bersamaan sering digunakan sebagai paradigma untuk pengembangan client/server11 aplikasi (Bab 28). Pada kenyataannya, model proses konkuren ini berlaku untuk semua jenis pengembangan perangkat lunak dan memberikan gambaran yang akurat tentang keadaan saat ini proyek.
untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah:

4.Model Proses Software Evolusioner
          Setiap software pasti berkembang seperti semua sistem kompleks lainnya, yang meliputi dalam satu periode. Keperluan bisnis dan produk seringkali berubah sebagai suatu proses perkembangan, yang akan mempermudah dalam membuat sebuah produk akhir yang tidak realistis, ketatnya deadline dipasaran membuat penyelesaian pada sebuah produk software dengan cakupan yang luas menjadi tidak mungkin dilakukan, namun produk yang telah dibatasi  versinya harus tetap diperkenalkan untuk menghadapi tekanan dan persaingan bisnis, kumpulan inti dari produk atau persyaratan sistem haruslah mudah dipahami, namun detail dari produk atau ekstensi sistem harus sudah ditetapkan. Dalam situasi yang sama ini, pembuat software embutuhkan sebuah model proses yang telah didesain untuk mengakomodasikan sebuah produk setiap waktu.

          Linear sequential model di desain untuk pengembangan straight-line. Pada intinya, waterfall akan melakukan pendekatan dengan mengirimkan sebuah sistem yang lengkap atau akan melakukan proses selanjutnya setelah semua proses terselesaikan. Pada model prototype (bagian 2.5) di desain untuk membantu konsumen atau pengembang dalam memahami keperluannya. Pada umumnya ini tidak dirancang untuk mengirim sebuah sistem produksi. Evolusioner secara alami pada sebuah software tidak dipertimbangkan dalam bentuk lain dari paradigma pembuatan software secara klasik.

         Model evolusioner adalah model yang berulang-ulang atau berupa pengulangan. Model ini apat ditandai dari cara mereka  yang menyediakan pembuat software untuk mengembangkan dan lebih lengkapi versi dari software mereka dengan cara meningkatkannya.
5,The Incremental Model (Model Tambahan)
         Model tambahan mengkombinasikan elemen-elemen dari model linier sequential (diaplikasikan secara berulang-ulang) dengan fisolosofi perulangan pada pembuatan prototype. Merujuk pada gambar an 2.7, model tambahan menggunakan perulangan linier dengan cara menggilir seperti pada kalender waktu. Masing-masing   linier sequence menghasilkan sebuah software yang dapat dikirimkan “ditambahkan”. Contohnya, software pengolahan kata dikembangkan menggunakan paradigama penambahanyang akan mengirim pengelolaan berkas dasar, mengdit,dan fungsi produksi dokumen pada penambahan yang pertama, pengeditan yang lebih canggih dan kemampuan pembuatan dokumen pada penambahan kedua, pengejaan dan pengecekan tata bahasa pada penambahan ketiga, dan meyediakan kemampuan pengaturan tata letak pada penambahan keempat. Hal ini seharusnya di catat bahwa alur proses utnuk beberaa penambahan bisa menggabungkan paradigma prototyping.

     Saat sebuah model penambahan digunakan, penambahan pertama kebanyakan adalah penambahan pada inti sari atau pokok dari produk. Itu merupakan, persyaratan dasar yang ditujukan atau yang harus dilakukan, namun banyak fitur-fitur tambahan (beberapa telah diketahui, dan beberapa belum diketahui) yang mungkin belum disampaikan.produk inti yang digunakan konsumen (atau yang menjalankan pemeriksaan secara detail). Sebagai hasilnya dari penggunanaan dan evaluasi, sebuah rencana telah dikembangkan untuk penambahan selanjutnya. Rencana itu ditujukan untuk memodifikasi produk inti  untuk menemukan kebetuhan lebih lanjut dari konsumen dan pengiriman pada penambahan fitur-fitur dan kegunaannya. Proses ini diulang mengikuti pengiriman dari masing-masing penambahan, sampai produk yang telah lengkap berhasil diproduksi.
nah ini merupakan gambaran dari the incremental model :

        Proses incremental model, sperti yang terdapat pada protoype (bagian 2.5) dan pendekatan evolusioner lainnya, itu merupakan pengulangan secara alami. Namunn tidak seperti yang terdapat pad aprottype, model penambahan fokus [ada pengiriman dari produk operasional dengan penambahannya masing-masing. Penambahan akhir-akhir ini mempreteli versi-versi dari produk akhirnya, tetapi mereka  juga menyediakn kemampuan yang melayani user dan juga menyediakan sebah paltform utnuk evaluasi yang dilakukan oleh user.

       Pengembangan incremental utamanya sangat berguna ketika pegawai tidak mampu untuk menyelesaikan implementasi sesuai dengan deadline bisnis yang telah dibentuk untuk proyek tersebut. Increment bisa diimplementasikan dengan lebih sedikt orang. Jika produk inti dapat diterima dengan mudah, kemudian penambahan staff (jika dibutuhkan) bisa ditambahkan untuk mengimplementasikan increment berikutnya. Dan, increment bisa dirancanguntuk mengatasi resiki-resiko teknis. Sebagai contohnya, sebuah sistem utama mungkin membutuhkan ketersediaan dari peagkat keras yang baru yang dalam pengembangan dan pengirimannya tidak ditentukan tanggalnya. Itu mungkin saja terjadi utnuk merencnakan penambahan lebih awal untukmenghindari penggunaan hardware ini, dengan demikian penyediaan beberapa kemampuan untuk dikirimkan kepada end-user tanpa penundaan yang memakan waktu banyak. 


RINGKASAN
       Software engineering adalah disiplin yang mengintegrasikan proses, metode, dan alat untuk pengembangan perangkat lunak komputer. Sejumlah model proses yang berbeda untuk rekayasa perangkat lunak telah diusulkan, masing-masing kekuatan dan kelemahan telah ditunjukkan, tetapi semua memiliki serangkaian fase generik yang sama.
Referensi: Software Engineering:  A PRACTITIONER APPROACH’S ‘edisi 5. Roger S Pressman

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Macam-macam metode software engineering

0 komentar:

Posting Komentar